Rabu, 20 April 2011

Karena Kamu, Dia,,,,,


        Via tak tau apa yang ia rasakan sebenarnya, tapi dia hanya merasa ada rasa yang aneh setiap ia melihat Bayu berduaan dengan Ulfa, padahal Via sendiri yang meminta Bayu agar selalu menjaga dan bersama sahabatnya ,Ulfa.

                                                                         ***

           Pagi ini Fia hanya melamun sendirian di depan kelasnya, berbeda dengan biasanya, dia hanya duduk didepan kelas sendirian karena Ulfa, sahabatnya tidak masuk karena sakit, sudah sebulan terakhir Ulfa sering tak masuk sekolah karena sakit. “ Ada apa dengan Ulfa ? “ , dalam hati ia bertanya. Tiba – tiba Via dikejutkan oleh suara kaki teman satu kelasnya yang sedari tadi menggerombol membicarakan sesuatu. Via hanya terbengong – bengong ketika melihat semua teman sekelasnya yang sedang sibuk beres-beres , mulai dari membereskan meja kursi sampai membereskan seragam yang mereka kenakan, “Memang sekeren itukah murib baru ithu,,,, !!!” cletuk Farah, “ Yaiyalah, secara Bayu gitu, dia itu kapten basket ,!” sahut Yani. Via mengerti sekarang, rupanya ada siswa baru yang masuk ke kelasnya.



          Bel pulang sekolah berbunyi, dengan sigap Via lari untuk cepat – cepat pulang. . Selama pelajaran berlangsung hatinya tak tenang karena dia diberitahu ibunya kalu Ulfa masuk Rumah Sakit. Dan sesampainya di Rumah Sakit , hatinya laksana tercabik – cabik karena mengetahui sahabatnya terbaring lemas karena penyakit yang mematikan , Leukimia. “ Kau tak perlu memandang ku seperti itu, aku pastibaik-baik saja .” Jelas kalau Via sangat kuwatir, selama ini dia telah menganggap Ulfa seperti adiknya sendiri karena Via tak punya siapa-siapa lagi kecuali Via, karena selama ini Via dibesarkan di Panti Asuhan bersama Ulfa.



              Sekarang hari – harinya seperti tak bermakna karena difikirannya hanya ada Ulfa, yang sedang terbaring kaku di tempat tidur Rumah Sakit. “ Bolehkah aku duduk disini? ” tiba- tiba suara Bayu mengagetkannya. “Oh, iya silahkan.” Jawab Via. Akhirnya perbincangan pun dimulai, sejak saat itu Via seperti mempunyai teman lagi, setelah Ulfa sakit. Dan suatu ketika Bayu ingin menjenguk Ulfa di Rumah sakit. Ulfa hanya kaget ketika melihat Via bersama seorang cowok. Tapi Via sangat bahagia karena Ulfa bisa tertawa lebar setelah ia ngobrol dengan Bayu. “ Bayu tampan ya, Vi?”, ucap Ulfa setelah beberapa menit Bayu memutuskan untuk pulang, “ Memang.!” Jawab Via singkat, “ Emm,,,,, kamu suka sama Bayu , ya Fa?, “ ..
“ Aku tak tahu..?” jawab Ulfa yang tak bisa menyembunyikan rasa malunya. “ Ya , sudah besok aku bilangin ama Bayu , kalau kamu suka ma dia.”jawab Via santai.

            Seperti janjinya pada Ulfa, pagi ini Via ingin menyampaikan perasaan Ulfa terhadap Bayu, tapi ketika Via bertemu Bayu, ada sesuatu yang aneh dengan Bayu, sepertinya Bayu ingin menyampaikan sesuatu pada Via. “Vi,, aku mau minta izin sama kamu?” “ Iya,” jawab Via singkat. “ Apakah kau izinkan bila aku ingin mencintaimu ?.. “ Kata – kata itu sontak seperti halilintar yang menyambar hatinya. Saat itu juga ingin rasanya Via lari sejauh-jauhnya dari Bayu, itu semua tak seperti yang Via harapkan. “ Kenapa kamu pucat pasi seperti itu, aku butuh jawaban kamu sekarang Vi !,,” tanya Bayu bingung, “ Maaf aku tak bisa, karena sebenarnya………………………………..” Dan saat itu juga Via menceritakan semuanya pada Bayu. “Baiklah kalau itu maumu aku akan melakukannya .” ucap Bayu mengakhiri perbincangannya dengan Via tanpa dapat menyembunyikan ekspresi kecewanya sedikitpun. “ Aku hanya tak ingin sesuatau yang bisa membuat sahabatku gembira, ku hancurkan demi keegoisanku, maafkan aku ,Yu.” Ucap Via setelah Bayu pergi meninggalkannya sendirian.

               Hampir setiap hari Bayu selalu menemani Ulfa dan menjaganya di Rumah sakit, sehingga hari- hari akhir Ulfa begitu membahagiakan. Via tak tau apa yang ia rasakan sebenarnya, tapi dia hanya merasa ada rasa yang aneh setiap ia melihat Bayu berduaan dengan Ulfa, padahal Via sendiri yang meminta Bayu agar selalu menjaga dan bersama sahabatnya ,Ulfa.



Karena kamu , Dia tersenyum,,,

Karena kamu , Dia bahagia,,,,,

Karena kamu , Dia tertawa,,,,,

Karena kamu , Dia merasakan apa itu cinta, sebelum Tuhan mengambilnya ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar