Senin, 06 Juni 2011

Inikah Rasanya ? ? ? ?

Cerpen ini kubuat atas dasar ...
mmm
tugas dari Guru Bahasa Indonesiaku, ( Ibu Drs.Luarlin )
" Cerpen yang paling mudah dibuat biasanya adalah pengalaman pribadi seorang penulis cerpen itu sendiri." tuturnya...
untuk itu aku akan coba buat Cerpen atas dasar pengalamanku sendiri...



Inikah Rasanya ???
            Sore itu seperti biasa aku membuka facebook sambil mendengarkan lagu favoritku.
Tiba-tiba ,pada saat aku sedang chat dengan salah satu temanku, ada orang yang takku kenal mengajak aku untuk chat , namanya Muhammad Manhalul Ilmi, kebetulan dia adalah alumni YPRU 2007 dan kita sama sama asli Pati sehingga kita semakin asyik mengobrol membahas tentang perkembangan kota Pati dan kabar kota Pati. Karena sekarang ka’  Manhal berada di Mesir untuk menyelesaikan study S 1 nya di Universitas Al-Azar , Cairo , Mesir.
Tiba – tibaka’ Manhal mengomentari salah satu foto dindingku yang kebetulan itu fotoku bersama kedua sahabatku pada saat aku sekolah di MTs.Raudlatul Ulum, yang sekarang kita terpisah sekolahnya.
“Wah cantik – cantik , ambil satu boleh ?” kata ka’ Manhal.
“Namanya juga cewek, pasti cantik donk.Emang mau ambil yang mana ka’ ?” jawabku.
“ Yang bawa boneka pakai kerudung biru . “jawab ka’  Manhal. Kebetulan yang pakai kerudung biru adalah Lavi (Anasikhatusalafi ), dia asli dari Kendal dan sekarang dia bersekolah di SMA Futhuhiyah di Demak . Kalau yang pakai kerudung merah ,namanya Noe’  ( IdawatunNuha ) rumahnya di Guyangan , diantara kami bertigadia yang masih istiqamah bersekolah di Raudlatul Ulum. Dia sudah 10 tahun bersekolah disana dan dia ingin sampai lulus Aliyah disana.
Dan rasa penasaran ka’ Manhal akan Lavie dilanjutkan di obrolan kami. Ka’ Manhal bertanya banyak soal Lavie padaku ,aku hanya dapat menjawab setahuku, karena sedikit banyak aku tahu soal Lavie karena dia menjadi teman sekelasku selama 2 tahun. Aku merasa bahwa ka’ Manhal sangat tertarik pada Lavi sampai – sampai Lavi akan dijadikan seseorang yang spesial dihatinya .Sekarang aku dibebani permintaan tolong yang sangat serius dan tidak bisa dibuat main – main. Aku bingung apa yang harus kukatakan pada Lavi. Ka’ Manhal berharap banyak padaku.
Beberapa hari aku dibuat tidak tenang oleh ka’ Manhal karena permintaan tolongnya padaku.Dan hari itu siap tidak siap aku harus bilang sama Lavi soal ka’ Manhal.
Belum sempat aku smsLavi , tiba – tiba Hpku bordering, ternyata sms dari Lavi,kebetulan sekali. Lalu aku menceritakan semuanya pada Lavi soal niat ka’ Manhal padanya.
“ Sebenarnya dia itu siapa sih ren ?  (Oren ,itulah panggilan kedua sahabatku itu padaku) kemarin dia juga sudah bilang sendiri ke aku lewat inbox pesan di facebook, dia minta izin untuk mencintaiku, sumpah ren !!!! aku bingung banget , kita kan masih kecil mosok dah gitusih,! “ kata Lavi.
“ Lha terus aku harus bilang apa sama ka’ Manhal ?” tanyaku pada Lavi
“ Ren , gini aja bilangin ke ka’ Manhal , aku tidak mau menyakiti hari orang dengan memberikan harapan kosong padanya,  please ya Ren bilangin gitu. “ kata Lavi serius dan penuh harap.
“ Iya , vi aku akan menyampaikan amanah mu, “ jawabku meyakinkan Lavi.
Tanpa berfikir panjang aku langsung membuka facebook lalu mengirimkan pesan kepada ka’ Manhal .Huft……dengan begini aku sedikit lega karena aku sudah menyampaikan amanah dari ka’ Manhal ke Lavi dan amanah Lavi ke ka’ Manhal .
Tapi meskipun begitu ada sedikit rasa takut dari hatiku, karena ka’ Manhal pasti kecewa.Tapi tak apalah toh ini sudah resiko .Demi sahabatku dan kebaikan bersama.
Setelah sehari ka’ Manhal membalas pesan dariku :

 Yups , jawaban yang bijaksana menurutku , memang ka’ Manhal berharap pada Lavi, tapi disisi lain ka’ Manhal tidak mau memaksakan kehendaknya. Dan mulai saat itulah aku dan Lavi dianggap sebagia adik kandungnya.Jujur aku bangga dianggap sebagai seorang adik dari Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab Al-Azhar.
Hampir setiap kali ka’ Manhal oneline pasti aku disapa, aku juga sering curhat setiap kali aku punya masalah , dan Alhamdulillah aku selalu diberi jalan keluar dan nasihat olehnya dengan kalimat yang bijak disertai dengan dalil dalam Al- Qur’an dan Hadits dan itu bisa menjadi pencerahan dalam hatiku.   
Sampai pada suatu hari , saat aku curhat dia tidak terlalu bersemangat , malah ka’ Manhal yang curhat sama aku. Katanya masalahnya lebih rumit dariku, sebenarnya kemarin ka’  Manhal mendapat hadiah naik Haji gratis dan tabungan sebesar  Rp. 50 jt dari Universitas sebagai Ketua Senat terbaik. Tapi tidak ia terima karena kalau ia menerimanya pasti akan terjadi kecemburuan diantara Senat yang lain. Semakin tinggi pohon itu tegak berdiri pasti semakin kencang pula angin yang meniup, itulah persepsiku terhadap masalah kakakku ini yang menjabat sebagai ketua BEM ( Badan Eksklusif Mahasiswa ) kalau di SMP / SMA sering disebut OSIS. Kebetulan masalah ini terjadi pada saat ka’ Manhal sedang menjalani ujian Mid Semesternya, akibatnya banyak mapel  yang mengulang karena dia tidak konsen dengan ujianya karena masalah yang telah dihadapi. Dan sebagai adiknya aku mempunyai kewajiban untuk selalu memberi semangat padanya.
Disamping kuliah disana, ka’ Manhal bekerja sebagai koki disalah satu Restaurant di Cairo, emm….. aku tidak menyangka , dalam kesibukannya sebagai Mahasiswa , ketua BEM, dan Ketua Senat masih sempatnya ia bekerja .
Dan hal yang lucu, pada setiap oneline dengannya, pasti dia tidak pernah lupa membicarakan masalah ba’so , hehe ba’so “ Pojok Mbak Sih” itu lho yang di depan lampu kuning Juwana. Dia bilang kalu sudah pulang ke Indonesia tempat yang di datangi setelah rumahnya adalah ba’so pojok dan dia janji akan mentraktirku , hehehe asyik deh lumayan.
Yahh begitulah , hubungan kakak adik dengan ka’ Manhal semakin baik dan akrab. Karena aku tidak kakak dan dia tidak punya adik , jadi klop lah, sampai – sampai aku di facebook dicantumkan sebagai salah satu saudara perempuannya. Kita saling mensuport satu sama lain.
Tapi ada hal yang membuat sedih sampai saat ini , kedua sahabtaku Noe’ dan Lavi malah semakin renggang , semenjak lavi pulang ke Kendal mereka tidak pernah lagi berkomunikasi. Yang kutahu masalahnyaberawal dari kecerobohan Noe’ untuk memberi foto Lavi kesalah satu temen Lavi.
Dulu waktu di MTs. Lavi tinggal di pondok jadinya dia tidak diperbolehkan membawa Hp, sampai pada suatu saat ia ingin membawa Hp sendiri supaya dia lebih mudah berkomunikasi dengan keluarganya di Kendal tapi Hp nya tidak ia bawa sendiri melainkan dititipkan kepada Noe’ yang kebetulan rumahnya dekat dengan pondok supaya lecbih mudah saat memberitahukan pada Lavi seandainya ada telfon / sms dari keuarganya di Kendal. Sampai pada suatu saat Lavi mendapat sms dari seorang teman SD nya dulu ( Indra namanya) yang kebetulan dia suka sama Lavi . Noe’ sudah memberi tahu masalah ini pada Lavi dan Lavi menyuruh Noe’ agar menjawab sewajarnya sms dari Indra. Tapi pada suatu hari Indra minta salah satu foto Lavi , tanpa mendapat persetujuan dulu pada Lavi , Noe’ langsung memberinya  dan kebetulan itu terjadi pada saat kami menjalani Ujian Akhir Semester . Lavi yang mengetahui hal itu langsung marah besar pada Noe’ . Dan yang aneh kenapa aku tidak diberitahu masalah ini , aku tahu setelah lama masalah ini terjadi itu juga karena aku merasa ada sesuatu yang tak wajar antara Lavi dan Noe’ . Lalu aku bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada Noe’ dan ia tidak mau cerita padaku , akhirnya Lavi pun yang cerita sama aku. Sampai saat itu Lavi masih tidak mau berbicara sama Noe’. Sebagai seorang sahabat aku tidak mau kedua sahabatku bertengkar. Dengan berbagai cara aku mendamaikan mereka tapi Lavi masih saja tidak mau memaafkannya.
Sampai pada saat Lavi ulang tahun , Noe’ menitipkan hadiah untuk Lavi padaku, Noe masih takut untuk bertemu dengan Lavi diantara hadiah yang di berikan Lavi ada sepucuk surat permohonan maaf Noe’ pada Lavi. Alhamdulillah Lavi sudah bisa memaafkan Noe’ meskipun dengan berat hati ( terpaksa ). Sampai aku saja lupa kapan terakhir kali Noe’ bertemu dengan Lavie. Aku saja terakhir bertemu dengan Lavi pada saat aku mengambil ijazah itupun cuma sebentar karena Lavi sudah dijemput oleh kedua  orang tuanya , tak terasa air mataku jatuh begitu juga Lavi. Kapan ya aku bisa bertemu dengan Lavi lagi aku kangen dengannya.Semoga besok kalau aku diberi kesempatan untuk bertemu dengan Lavi hanya satu pintaku ya Allah, aku ingin melihat kedua sahabatku bisa akrab dan mesra seperti dulu lagi.
Dalam suatu kesempatan aku menuangkan seluruh uneg-uneg ku kedalam facebook, lewat fhoto kedua sahabatku, dengan kutambahi sedikit catatan kecil di bawahnya





















kapan ku bisa melihat mereka, akrab seperti ini,,, lagi
kenapa diantara kalian harus ada masalah,,,
kenapa diantara kalian berdua tidak ada yang memulai untuk bersatu kembali,,
apa yang kalian inginkan,
apakah kalian tidak kasihan terhadapku,,
aku mengganggap kalian sahabat sejatiku,
ku mohon,,,,
kembalilah seperti dulu,,,,,
aku rinduuuuu
dengan kebersamaan kita dulu,,,
ayowlach kembali mesra..........
seperti yang dulu....
hiks hiks
T.T

Saat aku menceritakan masalah ini kepada ka’ Manhal , hanya satu kalimat yang diucapkannya padaku.

Ucapan yang membuat aku optimis kalau memang besok pada suatu saat aku bisa melihat mereka akrab dan mesra seperti di foto ini…

       Di dunia dan akhirat.AMIEN.
                                                                                           to be continued .....


Alhamdulillah selesai juga...
dan sekarang cerpenku ini sudah bermalam di Perpustakaan Sekolah selama 2 bulan lho...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar